Pemdes Saribaye Lombok Barat, Kelola Sampah Melalui BSMD

Pemerintah telah menghimbau semua pihak untuk dapat mengatasi persoalan sampah dari level terkecil. Hal ini tercermin dalam praktik inovasi yang dilakukan oleh Pemdes Saribaye, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat. Pemerintah Desa Saribaye mampu menginisiasi gerakan daur ulang sampah melalui Bank Sampah My Darling (BSMD).
Petugas Bank Sampah sedang melakukan penjemputan sampah di rumah warga Desa Saribaye, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat. (Sumber foto: akun facebook desa saribaye).
Petugas Bank Sampah sedang melakukan penjemputan sampah di rumah warga Desa Saribaye, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat. (Sumber foto: akun facebook desa saribaye).

LOMBOK BARAT- Desa Saribaye terletak di Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Desa ini memiliki jumlah penduduk sekitar 2.294 jiwa.  Mulanya, masyarakat Desa Saribaye Kecamatan Lingsar Lombok Barat, mempunyai kebiasaan memprihatinkan, yakni dengan membuang sampah sembarang. Imbasnya, banyak sampah berserakan di pinggir jalan dan menumpuk di sembarang tempat. Sehingga merusak pemandangan.

 

Selain itu juga berpengaruh pada kesehatan. Kebiasaan ini juga memantik pertikaian antar warga kampung, hingga menyebabkan tawuran antar warga kampung. Dari kondisi inilah, beberapa masyarakat dan Pemdes berinisiatif untuk menggagas adanya organisasi kepengurusan pengolahan sampah bernama Bank Sampah My Darling (BSMD), yang dibentuk pada tahun 2017.

 

Pada praktiknya, masyarakat setempat melakukan daur ulang sampah melalui Bank Sampah My Darling. Dari produk daur ulang itu, masyarakat dapat meraup penghasilan tambahan. Dampak positif lainnya adalah, dapat menumbuhkan kesadaran kolektif pada pemanfaatan sampah yang ada di desa.

 

Petugas Lapangan BSMD menjemput sampah di rumah warga desa Saribaye. sumber foto: facebook desasaribaye
Petugas Lapangan BSMD menjemput sampah di rumah warga desa Saribaye. sumber foto: facebook desasaribaye

Jenis Tabungan Bank Sampah My Darling

Model kerja BSMD terdiri dari penerimaan sampah, penimbangan sampah, pengepakan, penjualan sampah ke pengepul. Selanjutnya adalah pengelolaan tabungan warga dari hasil jual beli sampah. Terdapat empat macam layanan tabungan yang tersedia, diantaranya adalah tabungan reguler, tabungan pendidikan, tabungan lebaran dan tabungan Sembako.

 

Tabungan reguler adalah tabungan yang dapat dicairkan kapan saja. Syarat mutlaknya adalah durasi minimal menjadi nasabah selama tiga bulan. Selanjutnya adalah tabungan pendidikan, yakni tabungan yang dapat dicairkan saat akhir semester tahun pelajaran sekolah. Jenis tabungan ini dicetuskan sebagai upaya untuk mengatasi kendala pembiayaan pendidikan yang dialami oleh masyarakat setempat.

 

Ketiga adalah tabungan lebaran, yakni tabungan yang dapat dicairkan saat hari besar islam seperti Maulid Nabi dan Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha dan lainnya. Terakhir adalah, tabungan sembako yakni, tabungan yang dapat dicairkan dalam bentuk kebutuhan sembako atau kebutuhan pangan seperti raskin.

 

Proses pengangkutan sampah menuju lokasi bank sampah, Sumber Foto ; Istimewa
Proses pengangkutan sampah menuju lokasi bank sampah, Sumber Foto ; Istimewa

Persebaran Mitra dan Lokasi Bank Sampah My Darling

Selanjutnya, pengurus BSMD melakukan sosialisasi dan berkoordinasi dengan sejumlah pengepul sebagai mitra kerja. Hingga kemudian menetapkan beberapa titik lokasi Bank Sampah.

 

Inovasi program ini sukses menjadi percontohan desa lain di Lombok Barat. Hingga kini terdapat sekitar 45 lokasi Bank Sampah di Lombok Barat. Beberapa titik bank sampah itu tersebar di Kecamatan Lingsar, yakni Bank Sampah pancor Kelayu Batu Kumbung, Desa Lingsar, Bank Sampah Onos di Desa Lingsar, Bank Sampah Pedas Lombok NTB,  Desa Paresak Barat Karang Bayan.

 

Jumlah Nasabah yang Tergabung dalam Bank Sampah My Darling

Pengelolaan sampah di Desa Saribaye ini dilakukan secara swadaya oleh pemuda setempat. Inovator dari program ini adalah Imam Sibaweah yang merupakan pemuda setempat.

 

Hingga kini BMSD beranggotakan 20 orang pemuda desa. Biaya operasional BMSD ini berasal dari iuran yang dikeluarkan dari masing-masing anggota dan juga dari hasil penjualan sampah ke pengepul, ditambah juga dari dana bantuan desa.

Adapun jumlah nasabah Bank Sampah My Darling berdasarkan data internal dari kantor administrasi desa yaitu terdapat 99 nasabah. Pemerintah Desa Saribaye terus gencar melakukan sosialisasi untuk meningkatkan partisipasi warga dalam inovasi BSMD ini.

 

Editor : Dian

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Inovasi Lainnya