Site icon Kolom Desa

Berikut Lima Kabupaten dengan IPM Terendah di Jawa Timur

SURABAYA- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, bahwa IPM merupakan tolok ukur untuk kesejahteraan masyarakat Jawa Timur. Capaian IPM juga dapat menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan kedepan.

 

“IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya,” katanya.


Merujuk data BPS, terdapat lima Kabupaten di Jawa Timur yang terkategori dalam Kabupaten atau Kota dengan IPM paling rendah. Berikut ulasannya.


1. Sampang


Sejak 2020 capaian IPM di Kabupaten Sampang berada di angka 62,70 persen. Sementara pada tahun berikutnya 2021, Sampang berada di angka 62,80 persen. Lalu, pada 2022 IPM Sampang berada di angka 63,39 persen. 


2. Kabupaten Bangkalan


Kabupaten yang terletak di ujung barat Pulau Madura ini menempati urutan kedua dengan kategori IPM terendah. Jumlah IPM Kabupaten Bangkalan di tahun 2020 adalah 64,11 persen. Sementara di tahun berikutnya yakni 2021, persentase IPM Bangkalan hanya naik tak sampai dengan 2 persen, yakni di angka 64,36 persen. Untuk tahun 2022 IPM nya mencapai 65,05 persen.


Merujuk pada data Indeks Desa Membangun hanya terdapat 57 57 Desa menjadi prioritas, dan 47 Desa telah terpenuhi adanya tenaga kesehatan.  Sementara untuk akses ketersediaan pendidikan sekolah dasar (SD/MI) hanya satu desa yang masuk prioritas. Sedangkan 272 desa lainnya telah terpenuhi. 


3. Kabupaten Lumajang


Kabupaten yang memiliki destinasi jujugan para wisatawan untuk berkunjung ke Gunung Semeru berada di urutan ketiga. Hal itu lantaran IPM Kabupaten Lumajang ini berada di angka 65,46 persen di tahun 2020. Adapun di tahun 2021, berada di angka 66,07 persen, dan di Tahun 2022 66,95 persen.


Adapun menurut data IDM, dalam aspek pendidikan tingkat SD/MI  hanya ada 1 Desa yang termasuk dalam kolom prioritas. Sedangkan 179 masuk dalam kategori terpenuhi. Untuk tingkat SLTA, 4 Desa menjadi prioritas, dan 144 Desa telah terpenuhi.


4. Kabupaten Probolinggo


Di urutan ke empat dihuni oleh Kabupaten yang masyhur akan produksi bawang merah, yakni Kabupaten Probolinggo. Di tahun 2020, IPM Kabupaten Probolinggo mencapai 66,07 persen. Sementara di Tahun 2021, jumlah tersebut meningkat menjadi 66,26. Adapun di tahun 2022, hanya berada di angka 66,96 persen.


Sedangkan menurut data dari IDM, jarak menuju fasilitas kesehatan di Probolinggo masih terkategori minim. Di sektor ketersediaan pendidikan pada tingkat SD/MI hingga SMP/MTs, tak ada sarana pendidikan yang masuk kolom prioritas maupun terpenuhi. Hanya sarana pendidikan di tingkat SMA/SMK/MA, 4 desa masuk pada kolom prioritas, dan 275 Desa telah terpenuhi.


5. Kabupaten Pamekasan


Di urutan terakhir, ada adalah Kabupaten Pamekasan. Menurut data IPM, pada tahun 2020, Kabupaten Pamekasan memiliki persentase IPM sebanyak 66,26 persen. Sementara di Tahun 2021, angka tersebut sedikit meningkat menjadi 66,40 persen, hingga di tahun 2022 berjumlah 66,99 persen.


Berdasarkan data IDM tahun 2022, sektor sarana kesehatan terdekat di Pamekasan hanya mengakomodir satu Desa yang masuk pada kolom prioritas, dan 177 Desa telah terpenuhi.


Penulis: Danu

Editor: Ani

Exit mobile version