Site icon Kolom Desa

Mendes PDTT Tegaskan Kembali Manfaat Dana Desa

Palembang – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menegaskan salah satu manfaat dana desa yaitu untuk mendorong ketahanan pangan nasional.


Hal itu sesuai Peraturan Presiden nomor 104 tahun 2021 tentang Rincian APBN TA 2022, bahwa Dana Desa ditentukan penggunaannya dalam program ketahanan pangan dan hewani sebesar 20%.


“20 persen pagu dana Desa harus digunakan untuk ketahanan pangan. Sedangkan BLT, hasil kesepakatan antara Kementerian dan Lembaga bersama-sama dengan badan anggaran yang kemudian saya masukkan ke dalam Permendes No. 8 Tahun 2022 tentang prioritas penggunaan dana desa untuk BLT maksimal 20 persen,” ungkap Gus Halim, pada Rabu (21/12/2022).


Menurut Gus Halim, kata maksimal seperti yang disampaikannya,  itu merujuk pada tidak ditemukannya warga miskin yang belum terjangkau bantuan-bantuan dalam meningkatkan taraf hidup warga miskin. Di luar itu, maka diperbolehkan menghapus alokasi anggaran untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).


“Kata maksimal itu berdampak pada ketika betul-betul di Desa tidak lagi ada warga miskin yang belum mendapatkan jaring pengaman sosial, maka boleh tidak ada alokasi untuk BLT,” ungkap Gus Halim.


Gus Halim menjelaskan, Desa dalam peranannya memiliki dua tugas dan fungsi strategis. Pasalnya, dari 74.961 desa seluruh Indonesia jika benar-benar meneguhkan afirmasinya pada sisi kewilayahan, maka 91% tatanan Pemerintahan itu didominasi di Desa. apabila seluruh Pemerintah Desa se-Nusantara mampu bekerja maksimal dengan mengoptimalkan seluruh instrumen yang ada, maka pada posisi itu juga Desa memuncaki lokomotif pembangunan nasional.


Sementara,  dari total 270 juta dari sisi kependudukan, 71 persennya berada di Desa. Dengan itu maka, imbuhnya, membangun Desa sama halnya dengan membangun sebagian besar SDM nasional.


“Kalau kita bisa kemudian menangani Desa dengan bagus, 74.961 Desa tertangani dengan bagus, arah pembangunannya jelas mewujudkan apa yang menjadi tantangan dan harapan warga masyarakat, maka sama dengan menyelesaikan 84 persen permasalahan pembangunan nasional,” beber Doktor Honoris Causa UNY ini.


Gus Halim juga menerangkan bahwa rumusan solusi mengatasi berbagai masalah di dalam Desa telah diformulasikan dalam SDGs Desa. Tak tanggung-tanggung, Gus Halim menegaskan bahwa ketercapaian SDGs Desa berdampak positif terhadap indikator SDGs global sebesar 84 persen.

“SDGs Desa ini akan memberikan kontribusi capaian SDGs global untuk Indonesia. Besarannya untuk 84 persen,” ujar Gus Halim.


Dalam menyukseskan itu, Gus Halim mengatakan, perlu afirmasi komplit berbagai stakeholder dan supra desa. Tidak hanya dimotori oleh pemerintah saja, namun juga diakselerasi oleh pihak swasta. Kolaborasi itu diyakini bakal menjadi kunci mengentaskan masalah kemiskinan dan solusi ketahanan pangan.


Penulis : Mukhlis

Editor : Ani

Exit mobile version